Perawatan Jaringan Komputer
Sunday, June 2, 2013
0
komentar
Memiliki sebuah jaringan bukanlah suatu hal yang murah. Banyak komponen-
komponen jaringan yang harus dibeli dengan biaya yang cukup besar. Semakin luas
jaringan, semakin banyak komponen jaringan dan semakin besar biaya yang
dibutuhkan.
Bagi sebuah perusahaan, koneksi Internet menjadi sebuah bagian yang penting
dalam bisnis. Terputusnya koneksi Internet dapat mengakibatkan kerugian, sebagai
berikut:
1. Terhambatnya proses pelaksanaan bisnis suatu perusahaan
2. Tertundanya beberapa pekerjaan yang dapat mengakibatkan kerugian materi
Dari penjelasan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa jaringan adalah
suatu asset yang berharga. Oleh karena itu, diperlukan suatu perawatan dan
pemeliharaan jaringan. Tujuannya adalah agar komponen-komponen jaringan tidak
cepat rusak, dan dapat bertahan cukup lama. Selain itu perawatan dan pemeliharaan
juga dilakukan agar jaringan dapat terus digunakan sebagaimana mestinya.
Menentukan Strategi Perawatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, perawatan jaringan perlu dilakukan. Mengaudit
suatu peralatan jaringan perlu dilakukan jika informasi tentang itu belum tersedia.
Peralatan jaringan yang diaudit meliputi Ethernet Card, Hub, Switch, Router, dan
peralatan jaringan lainnya.
Suatu strategi-strategi perawatan untuk menjaga kontinuitas operasi IT dan fungsi
bisnis diidentifikasi berdasarkan faktor, faktor tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Anggaran
2. Kebutuhan bisnis
3. Persyaratan SLA
Untuk itu dalam menguji suatu strategi perawatan perlu mempertimbangkan
beberapa faktor di atas. Jadwal perawatan komponen jaringan juga harus dilakukan
dan dipertimbangkan berdasarkan faktor-faktor di atas.
Dalam strategi perawatan jaringan, suatu dokumentasi arsitektur dan konfigurasi
sistem jaringan juga perlu ditinjau kembali. Tujuan dilakukan pemberian informasi ini
adalah untuk menyediakan suatu informasi terbaru sehingga dapat dilakukan suatu
penanganan yang mudah jika terjadi suatu kerusakan atau kesalahan dalam
jaringan.
SLA
SLA atau yang dikenal dengan perjanjian tingkat layanan adalah perjanjian formal
antara Service Provider dengan pelanggan untuk menetapkan suatu level pelayanan
(QoS) tertentu. SLA disiapkan untuk mencocokkan pengguna dengan persyaratan
bisnis.
SLA perlu dipersiapkan untuk sesuai dengan parameter yang berlaku. Beberapa
parameter yang dapat mempengaruhi SLA untuk layanan voice adalah sebagai
berikut :
1. Paket loss
2. Delay
3. Jitter
4. Throughput
5. Help Desk
Help desk dan fungsi dukungan lain diatur menurut prosedur dan standar yang
disetujui dan sesuai dengan praktek terbaik yang ada di industri. Help Desk adalah
suatu sistem pendukung yang didesain untuk menuntun pelanggan dengan jawaban
teknis dan fungsional. Help Desk sangat membantu bagi pelanggan yang ingin
mengadukan suatu kerusakan pada jaringan.
Metode Identifikasi Masalah
Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dalam sistem
jaringan, sebagai berikut:
1. Metode Penelusuran Kesalahan
Metode ini melakukan pelacakan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan
pada sistem jaringan hingga dapat menemukan solusi yang tepat. 2. Metode Try and Error
Metode ini melakukan percobaan dan mencatat hasil yang dikeluarkan untuk
menemukan pemecahan dalam menangani masalah yang timbul.
Berikut ini adalah contoh-contoh kasus pada jaringan dan tindakan yang harus
dilakukan.
Kasus : Suatu server yang berfungsi untuk melakukan resolver dari
nama domain ke IP address pada jaringan sedang mati atau
down
Tindakan : Merestart kembali daemon DNS untuk diaktifkan
Kasus : Suatu server pada jaringan sedang mati atau down sehingga
para klien tidak dapat mendapatkan IP dinamis dari server
tersebut
Tindakan : Merestart kembali daemon DHCP untuk diaktifkan
Kasus : Suatu server yang berfungsi untuk mengelola halaman suatu
situs pada jaringan sedang mati atau down
Tindakan : Merestart kembali daemon APACHE untuk diaktifkan
Perawatan Perangkat Jaringan
1. Perangkat Keras
Perawatan Perangkat Keras
Berikut ini adalah cara-cara dalam melakukan perawatan perangkat keras jaringan
agar jaringan dapat beroperasi dengan baik:
1. Membersihkan setiap perangkat keras jaringan dari debu yang menumpuk
2. Melakukan penyusunan kabel LAN secara teratur untuk mudah dalam melakukan
penelusuran kesalahan. Oleh karena itu kabel LAN biasanya diberikan sebuah
label.
3. Memastikan antena yang terhubung ke ISP tidak berubah posisi dari posisi
semula dan berada pada kondisi Line Of Sight.
Apabila terjadi kesalahan dalam pengkabelan, dapat digunakan alat yang bernama
LAN tester. Fungsi dari alat ini adalah untuk menguji redaman suatu kabel LAN,
maupun struktur kabel tersebut.
Apabila diketahui bahwa kesalahan disebabkan oleh rusaknya hub sehingga
beberapa user terganggu aktifitasnya. Komponen Switch dapat digunakan sementara
untuk mengatasi hal tersebut. Sedangkan apabila diketahui bahwa kesalahan
disebabkan oleh rusaknya router pinjaman dari ISP sehingga semua user yang
tergabung dalam jaringan tersebut terganggu aktifitasnya, maka PC Router dapat
digunakan sementara untuk meminimalkan gangguan tersebut.
Sementara itu untuk dapat menguji konektifitas dan kinerja access point sehingga
dapat memonitor sedang dalam kondisi apa AP tersebut, dapat menggunakan
sebuah software yang bernama netstumbler.
Akan tetapi ada keterbatasan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan
jaringan. Ada prosedur-prosedur perawatan yang tidak dapat dilakukan oleh internal,
contohnya antara lain sebagai berikut:
1. Penginstallan Antena AP yang dipinjamkan oleh pihak ISP yang terletak pada
kantor ISP tersebut
2.Penginstallan kabel serat optik yang akan digunakan sebagai media penghubung
dari ISP ke pelanggan
3. Sedangkan prosedur perawatan yang dapat dilakukan secara internal contohnya
antara lain adalah sebagai berikut:
4. Pembersihan komponen jaringan dari debu dan kotoran lainnya
5. Pembuatan dan penjagaan firewall untuk kepentingan perusahaan \
komponen jaringan yang harus dibeli dengan biaya yang cukup besar. Semakin luas
jaringan, semakin banyak komponen jaringan dan semakin besar biaya yang
dibutuhkan.
Bagi sebuah perusahaan, koneksi Internet menjadi sebuah bagian yang penting
dalam bisnis. Terputusnya koneksi Internet dapat mengakibatkan kerugian, sebagai
berikut:
1. Terhambatnya proses pelaksanaan bisnis suatu perusahaan
2. Tertundanya beberapa pekerjaan yang dapat mengakibatkan kerugian materi
Dari penjelasan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa jaringan adalah
suatu asset yang berharga. Oleh karena itu, diperlukan suatu perawatan dan
pemeliharaan jaringan. Tujuannya adalah agar komponen-komponen jaringan tidak
cepat rusak, dan dapat bertahan cukup lama. Selain itu perawatan dan pemeliharaan
juga dilakukan agar jaringan dapat terus digunakan sebagaimana mestinya.
Menentukan Strategi Perawatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, perawatan jaringan perlu dilakukan. Mengaudit
suatu peralatan jaringan perlu dilakukan jika informasi tentang itu belum tersedia.
Peralatan jaringan yang diaudit meliputi Ethernet Card, Hub, Switch, Router, dan
peralatan jaringan lainnya.
Suatu strategi-strategi perawatan untuk menjaga kontinuitas operasi IT dan fungsi
bisnis diidentifikasi berdasarkan faktor, faktor tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Anggaran
2. Kebutuhan bisnis
3. Persyaratan SLA
Untuk itu dalam menguji suatu strategi perawatan perlu mempertimbangkan
beberapa faktor di atas. Jadwal perawatan komponen jaringan juga harus dilakukan
dan dipertimbangkan berdasarkan faktor-faktor di atas.
Dalam strategi perawatan jaringan, suatu dokumentasi arsitektur dan konfigurasi
sistem jaringan juga perlu ditinjau kembali. Tujuan dilakukan pemberian informasi ini
adalah untuk menyediakan suatu informasi terbaru sehingga dapat dilakukan suatu
penanganan yang mudah jika terjadi suatu kerusakan atau kesalahan dalam
jaringan.
SLA
SLA atau yang dikenal dengan perjanjian tingkat layanan adalah perjanjian formal
antara Service Provider dengan pelanggan untuk menetapkan suatu level pelayanan
(QoS) tertentu. SLA disiapkan untuk mencocokkan pengguna dengan persyaratan
bisnis.
SLA perlu dipersiapkan untuk sesuai dengan parameter yang berlaku. Beberapa
parameter yang dapat mempengaruhi SLA untuk layanan voice adalah sebagai
berikut :
1. Paket loss
2. Delay
3. Jitter
4. Throughput
5. Help Desk
Help desk dan fungsi dukungan lain diatur menurut prosedur dan standar yang
disetujui dan sesuai dengan praktek terbaik yang ada di industri. Help Desk adalah
suatu sistem pendukung yang didesain untuk menuntun pelanggan dengan jawaban
teknis dan fungsional. Help Desk sangat membantu bagi pelanggan yang ingin
mengadukan suatu kerusakan pada jaringan.
Metode Identifikasi Masalah
Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dalam sistem
jaringan, sebagai berikut:
1. Metode Penelusuran Kesalahan
Metode ini melakukan pelacakan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan
pada sistem jaringan hingga dapat menemukan solusi yang tepat. 2. Metode Try and Error
Metode ini melakukan percobaan dan mencatat hasil yang dikeluarkan untuk
menemukan pemecahan dalam menangani masalah yang timbul.
Berikut ini adalah contoh-contoh kasus pada jaringan dan tindakan yang harus
dilakukan.
Kasus : Suatu server yang berfungsi untuk melakukan resolver dari
nama domain ke IP address pada jaringan sedang mati atau
down
Tindakan : Merestart kembali daemon DNS untuk diaktifkan
Kasus : Suatu server pada jaringan sedang mati atau down sehingga
para klien tidak dapat mendapatkan IP dinamis dari server
tersebut
Tindakan : Merestart kembali daemon DHCP untuk diaktifkan
Kasus : Suatu server yang berfungsi untuk mengelola halaman suatu
situs pada jaringan sedang mati atau down
Tindakan : Merestart kembali daemon APACHE untuk diaktifkan
Perawatan Perangkat Jaringan
1. Perangkat Keras
Perawatan Perangkat Keras
Berikut ini adalah cara-cara dalam melakukan perawatan perangkat keras jaringan
agar jaringan dapat beroperasi dengan baik:
1. Membersihkan setiap perangkat keras jaringan dari debu yang menumpuk
2. Melakukan penyusunan kabel LAN secara teratur untuk mudah dalam melakukan
penelusuran kesalahan. Oleh karena itu kabel LAN biasanya diberikan sebuah
label.
3. Memastikan antena yang terhubung ke ISP tidak berubah posisi dari posisi
semula dan berada pada kondisi Line Of Sight.
Apabila terjadi kesalahan dalam pengkabelan, dapat digunakan alat yang bernama
LAN tester. Fungsi dari alat ini adalah untuk menguji redaman suatu kabel LAN,
maupun struktur kabel tersebut.
Apabila diketahui bahwa kesalahan disebabkan oleh rusaknya hub sehingga
beberapa user terganggu aktifitasnya. Komponen Switch dapat digunakan sementara
untuk mengatasi hal tersebut. Sedangkan apabila diketahui bahwa kesalahan
disebabkan oleh rusaknya router pinjaman dari ISP sehingga semua user yang
tergabung dalam jaringan tersebut terganggu aktifitasnya, maka PC Router dapat
digunakan sementara untuk meminimalkan gangguan tersebut.
Sementara itu untuk dapat menguji konektifitas dan kinerja access point sehingga
dapat memonitor sedang dalam kondisi apa AP tersebut, dapat menggunakan
sebuah software yang bernama netstumbler.
Akan tetapi ada keterbatasan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan
jaringan. Ada prosedur-prosedur perawatan yang tidak dapat dilakukan oleh internal,
contohnya antara lain sebagai berikut:
1. Penginstallan Antena AP yang dipinjamkan oleh pihak ISP yang terletak pada
kantor ISP tersebut
2.Penginstallan kabel serat optik yang akan digunakan sebagai media penghubung
dari ISP ke pelanggan
3. Sedangkan prosedur perawatan yang dapat dilakukan secara internal contohnya
antara lain adalah sebagai berikut:
4. Pembersihan komponen jaringan dari debu dan kotoran lainnya
5. Pembuatan dan penjagaan firewall untuk kepentingan perusahaan \
sumber : http://masihbisabikin.blogspot.co.id/2013/06/perawatan-jaringan-komputer.html
- On-site Support :
- Trouble Shooting, Komputer/laptop Hang, lemot, sering restart, tidak mau hidup, jaringan bermasalah
- Upgrade Komputer PC
- Virus Removal & Protection
- Installasi Jaringan Kabel/Wireless
- Backup data penting rutin otomatis perhar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar