Cara Backup Lewat Jaringan
1. Urgensi Backup
Dalam suatu jaringan LAN berskala besar dimana anda mempunyai banyak server dan data yang disimpan dimasing-masing server sangat besar dan jika ditotal bisa mencapai ratusan GB sampai TB, maka sangat tidak mungkin anda menggunakan backup drive yang berkapasitas kecil di masing-masing server. Untuk itu anda membutuhkan backup drive terpusat yang bisa mem-backup semua server dalam satu kali jalan, yaitu backup lewat jaringan.2. Kapasitas Backup
Jika dalam salah satu server terdapat data sebesar 500GB yang harus anda backup secara regular, baik daily, weekly, maupun monthly, sementara backup drive anda hanya mampu menyimpan sekitar 300 GB- maka itu berarti anda harus mengganti tape dua kali untuk melakukan full-backup setidaknya seminggu sekali dan tiap akhir bulan. Itu baru satu server, kalau ada 5 server data gimana…anda harus tidur dikantor agar bisa meng-ganti-2 tape di masing-2 server. Untuk itulah anda memerlukan piranti backup yang berkapasitas besar dan bisa memuat beberapa tape sekaligus dan berjalan automatis melakukan backup lewat jaringan. Sebut saja Autoloader dari HP yang bisa memuat sampai 8 tape atau kelas diatasnya dimana satu tape bisa menyimpan data sampai 300 GB atau lebih.3. Strategy backup lewat jaringan
Pada normalnya ada 4 macam strategy backup lewat jaringan yang bisa anda terapkan dalam organisasi anda.4. Normal Backup
Semua file dan directory yang dipilih akan dibackup. Attribute archive akan dihapus. Strategy Normal backup tidak menggunakan “attribute archive” untuk memilih file yang akan dibackup, semua file yang telah dipilih akan dibackup dan ditratsfer ke media tujuan backup lewat jaringan baik yang beratribute “archive” atau tidak. Bagaimana anda mengetahui bahwa suatu file ber-atribute “archive” atau tidak? Klik kanan file anda dan pilih Property – kemudian klik tombol Advance, disana anda akan melihat attribute suatu file apakah dia “file is ready for archiving” atau tidak seperti pada gambar dibawah ini.Semua jenis strategy backup dimulai dari Normal Backup yang merupakan tanda suatu baseline, memasukkan semua file backup kedalam suatu “backup job”.
5. Incremental Backup
Dalam strategy Incremental, semua file yang ber-atribute “archive” akan dibackup. Kemudian setelah di backup, attribute “archive” dihilangkan. Semua file yang di tandai “archive” ditransfer ke media tujuan backup baru kemudian tanda “archive” dihilangkan. Jika anda melakukan Incremental backup sehari setelah suatu Normal backup dilakukan, maka job backup akan mem-backup semua file yang dibuat atau dimodifikasi pada hari itu saja. Sama juga jika anda melakukan Incremental backup sehari setelah anda melakukan Incremental backup, maka file yang dibackup adalah semua file yang dibuat dan berubah pada hari setelah dilakukan Incremental backup.
6. Differential Backup
Semua file yang di set attribute “archive” akan dibackup , akan tetapi attribute “archive” ini tidak dihapus setelah selesai di backup. Karena strategy backup differential ini menggunakan attribute “archive”, job backup yang hanya mencakup files yang dibuat atau file yang diubah setelah dilakukannya backup normal atau backup incremental. Differential backup tidak menghapus attribute “archive”, makanya jika anda melakukan differential backup dua hari berturut-2 maka anda akan mem-backup file yang sudah anda backup pada backup pertama dan juga file yang berubah dan dibuat setelah backup petama tadi dihari kedua. Sebagai akibatnya, strategy backup differential cenderung lebih besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama disbanding strategy Incremental backup, akan tetapi kurang dibandinh strategy Normal backup.
7. Copy Backup
Semua file dan folder yang dipilih akan dibackup. Strategy Copy backup ini tidak menggunakan attribute “archive” atau menghapusnya. Strategy Copy backup ini tidak dipakai pada backup yang dischedule atau backup pada umumnya.
sumber:http://dsolusi.com/cara-backup-lewat-jaringan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar